Sosialisasi Resmi Belum sampai Warga

Sosialisasi Resmi Belum sampai Warga

RENCANA penataan Kawasan Pesisir Panjunan masih menjadi misteri. Meski tinggal eksekusi, warga belum menerima informasi secara resmi.

Ketua RT/RW 5/1 Suganda Hermawan mengatakan, RW dan perwakilan warga pernah menerima sosialisasi terkait rencana tersebut. Sosialisasi dilakukan sekitar 3 minggu lalu di salah satu rumah makan yang ada di Kota Cirebon.

Dalam sosialisasi tersebut, kata Suganda, hadir Walikota Drs H Nashrudin Azis, Wakil Walikota Dra Hj Eti Herawati, dan kepala dinas. “Kalau dari tokoh masyarakat RW 1 dan RW 10, ada sekitar 20 orang yang hadir,” beber Suganda kepada Radar di kediamannya, Rabu (11/3).

Disebutkan Suganda, di antara 20 orang yang hadir tidak ada satu pun mereka yang huniannya terdampak. Sehingga pada saat itu semua setuju jika Kawasan Panjunan akan dilakukan penataan.

Pihak RW, imbuh Suganda, belum melakukan sosialisasi kepada warga terkait hasil pertemuan tersebut. Dengan alasan, akan ada sosialisasi lanjutan dengan Pemkot Cirebon, khusus bagi mereka yang tinggal di bantaran sungai atau mereka yang terdampak. Namun waktu dan tempatnya belum ditentukan.

“Dalam pertemuan 3 minggu lalu itu dikatakan tujuan penataan untuk wisata. Jadi kami semua setuju. Namun di antara yang hadir, tidak ada yang tinggal di bantaran sungai,” jelasnya.

Ketua RW 1, Abdul Gani, kata Suganda, pada saat itu tidak bisa hadir dan diwakili dirinya. Dalam pertemuan itu, juga dijelaskan mengenai rancangan atau gambaran penataan yang akan dilakukan.

Secara pribadi, Suganda Hermawan mengaku setuju terkait rencana tersebut. Namun ia juga sadar, bahwa rumahnya tidak terdampak dalam rencana penataan tersebut.

Dari 7 RT yang ada di RW 1 Kelurahan Panjunan, 3 RT di antaranya berada di bantaran sungai. Sementara di RW 10, ada 4 RT yang menghuni bantaran sungai. Total keseluruhan warga di bantaran sungai tersebut, ada sekitar 200 orang.

\"\"
Rencana Perombakan Total

Salah seorang warga RW 1, Misma juga mengaku belum menerima informasi resmi terkait rencana tersebut. Hanya dari mulut ke mulut dan belum pasti kebenarannya.

Sementara itu, Sekretaris RW 1, Hendra, setuju dengan rencana penataan. Dengan alasan, kawasan atau wilayahnya akan ditata lebih baik. “Kalau lebih bagus ya setuju-setuju saja,” ujar Hendra.

Warga RW 1 lainnya, Darinah mengaku rencana penataan telah terdengar sejak tahun sebelumnya. Dan kembali santer, awal Februari 2020 lalu. Dengan alasan lebih tertata dan rapih, Darinah setuju terkait rencana tersebut.

Sebelumnya, Sadikin dan Nenti, warga RW 10 yang rumahnya terdampak karena berada di bantaran sungai juga menerima rencana penataan tersebut. Dengan catatan, menerima kompensasi, baik dalam bentuk uang atau tempat tinggal. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: